Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2003

Hendro Wiyanto (2003)

  Via Dolorosa Pengantar Kuratorial Di masa para pematung di sekitarnya berupaya mencari rujukan, pengucapan dan tema-tema baru yang terpenggal-penggal dalam putting-beliung seni kontemporer, patung-patung Dolorosa menunjukkan kecenderungan sebaliknya. Patung-patungnya seluruhnya tampil utuh, figurative, dengan pemiuhan secukupnya sehingga menambahkan nilai ekspresif pada ketunggalan tema dan kebersahajaan bentuknya. Kalau kita cermat mengamati kecenderungan pematung umumnya – yang bersemangat menggubah patung berukuran besar, juga kegemaran kita akan kebesaran monument sejak lama – skala rata-rata patung mungil Dolorosa pun terasa mengherankan. Dalam sifat ekspresif dan kecenderungan pada sosok terpiuh, patung Dolorosa dapat mengingatkan kita akan semangat pematung modern kita di masa dini perkembangan seni ini. Segera kita terkenang akan patung potret diri pelukis Affandi, umpamanya – dari tahun empat puluhan – yang dibuat dari tanah liat dengan teknik pijatan yang merekam greg